
Mahasiswa KKN-T IPB University sosialisasikan penyakit mulut dan kuku (PMK), penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD), pupuk organik cair (POC), dan pakan silase bersama para peternak di Balai Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada 3 Juli 2023.
Andrea Septiandra Kuswanti (mahasiswi kedokteran hewan) tim KKN-T Inovasi Desa Gumingsir melakukan sosialisasi mengenai penyakit mulut dan kuku serta penyakit lato-lato yakni merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus ditambah lagi penyebarannya yang cukup cepat melalui airborne pada lingkup ternak. “Dengan diadakannya sosialisasi ini mengenai penyakit menular pada ternak ini diharapkan para peternak tidak lagi menjual ternaknya dengan harga yang cukup rendah dikarenakan penyakit ini, sehingga para peternak mengetahui, memahami cara penanganan, pengendalian, dan pencegahan terhadap penyakit menular ini” ungkap Andrea (mahasiswi kedokteran hewan IPB University) .
Fahmi Maulana seorang mahasiswa peternakan sekaligus koordinator desa pada tim KKN-T Inovasi di Desa Gumingsir juga melakukan sosialisasi mengenai pupuk organik cair kepada peternak dan warga desa setempat perihal adanya permasalahan mengenai kurangnya kuantitas pupuk yang memiliki nilai efektivitas tinggi serta menanggulangi kinerja tanah yang terbilang kurang subur. Pemaparan POC berasal dari limbah peternakan, yaitu feses kambing, diharapkan mampu menjadi solusi terhadap kurangnya pupuk di desa ini untuk bercocok tanam. Banyaknya peternak kambing dan domba di desa ini menjadi salah satu potensi untuk mengembangkan POC. “Bahan-bahan POC seperti feses kambing, EM4, dan molases atau tetes tebu sebagai alternatifnya mudah didapatkan di desa ini sehingga para peternak mudah mengaplikasikannya kelak dalam rangka membantu menambah sumber daya ekonomi bagi masyarakat Gumingsir dan membuka lapangan kerja baru pada bidang pertanian” Ujar Fahmi Maulana.
“Kami butuh pakan yang diarit 1 kali untuk 1 minggu” ungkap para peternak Desa Gumingsir. Dengan adanya latar belakang tersebut, tim KKN-T Inovasi mengadakan pula sosialisasi mengenai pakan silase, yaitu fermentasi pakan untuk mengawetkan pakan hijauan, yakni pakan akan bertahan selama maksimal 8 bulan dalam masa simpannya. “Bahan-bahan yang diperlukan pun hampir sama dengan pembuatan POC sehingga akan mudah diaplikasikan dan akan mempermudah para peternak untuk mempersiapkan pakan karena kuantitas dari kegiatan ini akan mampu mencukupi kebutuhan ternak selama 1 minggu dengan lamanya proses silase 1-2 minggu” tutup Yasminnisa Adisty (mahasiswi nutrisi ternak IPB University).
Usai acara, mahasiswa IPB University juga memberikan leaflet kepada para peternak sebagai referensi dalam penanggulangan dan penanganan penyakit menular pada ternak, serta panduan dalam pembuatan POC dan silase sehingga akan mempermudah para peternak mengaplikasikan kegiatan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan. oke168


